Strategi Ekonomi 2025 : Danantara, Inflasi Terendah, dan Investasi Bank Indonesia

INFO JELAS
0

Langkah Strategis Indonesia Menuju Pengelolaan Investasi Negara yang Lebih Efisien

04 Februari 2025, Pemerintah Indonesia telah memperoleh persetujuan dari DPR untuk mendirikan Danantara Investment Management Agency, sebuah badan investasi negara yang dirancang menyerupai Temasek milik Singapura. Dengan modal awal sebesar Rp1.000 triliun, Danantara akan mengelola kepemilikan di beberapa perusahaan BUMN utama, termasuk Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Bank Negara Indonesia, PLN, MIND ID, Pertamina, dan Telkom Indonesia, yang secara kolektif memiliki aset senilai sekitar $600 miliar. Kementerian BUMN akan berfungsi sebagai pengawas dengan mempertahankan saham minoritas dan hak veto. Namun, muncul kekhawatiran mengenai potensi intervensi politik yang dapat memengaruhi kepercayaan investor. Hingga kini, pihak Danantara belum memberikan komentar terkait hal tersebut.

Pada Januari 2025, tingkat inflasi tahunan Indonesia menurun menjadi 0,76%, angka terendah dalam 24 tahun terakhir sejak Januari 2000. Penurunan ini signifikan dibandingkan dengan 1,57% pada Desember sebelumnya, dan berada di bawah target Bank Indonesia yang berkisar antara 1,5% hingga 3,5%. Penurunan ini terutama dipengaruhi oleh diskon 50% pada tarif listrik untuk beberapa pelanggan dan penurunan tarif penerbangan. Diskon listrik ini diperkirakan akan berlanjut hingga Februari untuk mendukung daya beli masyarakat. Sementara itu, inflasi inti, yang tidak memasukkan harga yang diatur pemerintah dan makanan bergejolak, naik tipis menjadi 2,36% secara tahunan.

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 berada di kisaran 4,7% hingga 5,5%. Meskipun proyeksi ini sedikit lebih rendah dari estimasi sebelumnya, pemerintah tetap optimis dengan menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5,2% per tahun pada 2025. Sektor-sektor unggulan seperti pariwisata, ekonomi digital, dan industri manufaktur diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan tersebut. Berbagai program strategis telah disiapkan untuk mendorong investasi, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Pada tahun 2025, Bank Indonesia berencana membeli Surat Utang Negara (SUN) senilai Rp150 triliun dari pasar sekunder. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan peredaran uang dan mendukung anggaran pemerintah yang diproyeksikan mengalami peningkatan belanja sebesar 6% menjadi Rp3.621,3 triliun, dengan defisit anggaran sebesar 2,53% dari PDB.

Dengan berbagai langkah strategis dan kebijakan yang diterapkan, Indonesia menunjukkan komitmennya dalam menjaga stabilitas ekonomi dan mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Meskipun tantangan global masih membayangi, optimisme tetap terjaga dengan adanya reformasi struktural dan penguatan sektor-sektor unggulan.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)