Banda Aceh, 13 Februari 2025 – Aceh kembali berduka dengan berpulangnya ulama kharismatik, Tgk. H. Usman bin Ali, yang lebih dikenal sebagai Abu Kuta Krueng. Beliau wafat pada usia 84 tahun di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh, Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 04.30 WIB.
Kabar duka ini pertama kali tersebar melalui pesan berantai di media sosial menjelang subuh. Informasi tersebut kemudian dikonfirmasi oleh berbagai sumber terpercaya.
Profil Singkat Abu Kuta Krueng
Abu Kuta Krueng lahir pada tahun 1941 di Kuta Krueng, Pidie Jaya, Aceh. Sejak muda, beliau telah menunjukkan minat yang besar dalam bidang keagamaan. Beliau mendirikan dan memimpin Dayah Darul Munawwarah di Kuta Krueng, yang menjadi salah satu pusat pendidikan Islam terkemuka di Aceh.
Sebagai salah satu ulama tertua di Aceh, Abu Kuta Krueng dikenal karena dedikasinya dalam menyebarkan ajaran Islam dan membimbing masyarakat. Beliau menjadi panutan bagi banyak orang dan dihormati oleh berbagai kalangan.
Perjalanan Hidup dan Dedikasi dalam Pendidikan Islam
Sejak mendirikan Dayah Darul Munawwarah, Abu Kuta Krueng telah mencurahkan hidupnya untuk pendidikan Islam. Dayah yang beliau pimpin tidak hanya menjadi tempat menimba ilmu bagi santri dari berbagai daerah di Aceh, tetapi juga dari luar provinsi.
Metode pengajaran yang diterapkan di dayah ini menekankan pada pemahaman mendalam tentang Al-Qur'an, Hadis, serta berbagai disiplin ilmu keislaman lainnya. Beliau juga dikenal aktif dalam berbagai kegiatan dakwah, baik di dalam maupun luar negeri.
Kontribusi dan Pengaruh di Masyarakat
Selain sebagai pendidik, Abu Kuta Krueng juga berperan sebagai penasihat bagi berbagai organisasi keagamaan di Aceh. Beliau sering diminta pendapatnya dalam berbagai isu keagamaan dan sosial.
Kehadirannya dalam berbagai majelis taklim dan ceramah selalu dinantikan oleh masyarakat. Kata-katanya yang bijak dan penuh hikmah menjadi pedoman bagi banyak orang dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Kondisi Kesehatan dan Perawatan Terakhir
Sebelum wafat, kondisi kesehatan Abu Kuta Krueng sempat menurun. Beliau dirawat di RSUDZA Banda Aceh untuk mendapatkan perawatan intensif. Namun, takdir berkata lain, dan beliau menghembuskan napas terakhir pada Kamis pagi.
Kabar mengenai kondisi kesehatannya telah menjadi perhatian banyak pihak. Doa dan harapan untuk kesembuhannya mengalir dari berbagai kalangan, menunjukkan betapa besar rasa hormat dan cinta masyarakat terhadap beliau.
Reaksi dan Ucapan Belasungkawa
Berita wafatnya Abu Kuta Krueng membawa duka mendalam bagi masyarakat Aceh dan umat Islam pada umumnya. Ucapan belasungkawa datang dari berbagai kalangan, mulai dari tokoh agama, pejabat pemerintah, hingga masyarakat umum.
Pj Gubernur Aceh, misalnya, menyampaikan rasa dukanya dan mengajak masyarakat untuk mendoakan almarhum. Beliau juga mengapresiasi dedikasi Abu Kuta Krueng dalam dunia pendidikan Islam dan perannya dalam membimbing umat.
Prosesi Pemakaman
Jenazah Abu Kuta Krueng rencananya akan dimakamkan di kompleks Dayah Darul Munawwarah, Kuta Krueng, Pidie Jaya. Prosesi pemakaman diperkirakan akan dihadiri oleh ribuan pelayat yang ingin memberikan penghormatan terakhir.
Berbagai persiapan telah dilakukan untuk memastikan prosesi berjalan dengan lancar. Pihak keluarga dan pengurus dayah mengatur segala sesuatunya dengan baik, mengingat banyaknya masyarakat yang diperkirakan akan hadir.
Warisan dan Pengaruh yang Ditinggalkan
Kepergian Abu Kuta Krueng meninggalkan duka yang mendalam, namun warisan ilmu dan dedikasinya akan terus dikenang. Dayah Darul Munawwarah yang beliau dirikan akan menjadi salah satu peninggalan berharga yang terus memberikan manfaat bagi generasi mendatang.
Para santri dan masyarakat diharapkan dapat melanjutkan perjuangan beliau dalam menyebarkan ajaran Islam dan menjaga nilai-nilai kebaikan yang telah ditanamkan. Semoga amal ibadah beliau diterima di sisi Allah SWT.
Kepergian Abu Kuta Krueng merupakan kehilangan besar bagi masyarakat Aceh dan umat Islam secara keseluruhan. Dedikasi dan pengabdiannya dalam dunia pendidikan Islam serta perannya sebagai ulama kharismatik akan selalu dikenang.
Semoga Allah SWT memberikan tempat terbaik bagi beliau dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Amin.